Pasukan oposisi Suriah (guard |
NEW YORK - Duta Besar Rusia untuK Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Vitaly Churkin menganggap segala bentuk Resolusi PBB sebagai awal dari serangan militer ke Suriah. Rusia pun berniat untuk memveto kembali rancangan resolusi tersebut.
"Mereka (Barat) ingin memasukkan agenda politik mereka dan mereka juga tidak ingin Misi PBB di Suriah berlanjut," tegasnya.
Churkin menambahkan, negaranya tidak ingin menjadi pihak yang bertanggung jawab atas peperangan di Suriah. Dubes itu juga mengklaim, negara-negara Barat menginginkan mandat Dewan Keamanan PBB untuk menginvasi Suriah, seperti yang mereka lakukan pada Perang Irak 2003 silam.
Rusia juga tidak ingin terlibat dalam kompetisi diplomatik di DK PBB untuk kasus Suriah. Negeri Beruang Merah memandang isu Suriah adalah isu yang sangat serius, namun dapat dipecahkan dengan mekanisme yang amat sangat sederhana.
Mekanisme yang dimaksud oleh Rusia adalah melanjutkan misi pengawasan PBB di negara Arab tersebut. Churkin kembali mengingatkan akan bahayanya pergantian rezim di Suriah yang dilakukan secaran paksa.
"Bila kalian berniat untuk mengubah rezim Suriah secara paksa, itu adalah bentuk dari agenda geo-politik kalian. Bila Barat menginginkan kami untuk mengizinkan penambahan sanksi ke Suriah, hal itu tidak akan pernah terjadi," tambahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar